Teknologi Desain
Sebelum kita dapat menciptakan kemajuan nyata dalam mengembangkan proses desain, kita harus kembali ke pengamatan pertama kita, bahwa desain adalah sejenis binatang yang bervariasi. Cukup mudah untuk melihat bahwa seorang mekanik dan perancang busana terlibat dalam bentuk desain yang agak berbeda. Pertanyaannya adalah: Seberapa jauh berbeda proses merekan dan kenapa? Secara tradisional kita cenderung menggunakan produk akhir desain untuk membedakan desainer yang satu dengan yang lain. Jadi seorang klien bisa pergi ke desainer yang satu untuk membangun jembatan, dan ke desainer yang lain untuk membangun gedung, dan ke satunya lagi untuk membuat sebuah kursi, dan seterusnya, tetapi apakah ini memang perlu? Clegg (1969) menunjukkan bagaimana elemen inventiv desain secara esensial terlepas dari pengalaman ahli di lapangan. Daftar penemuan dan penemu penting berikut akan menunjukkan dengan baik argumen Clegg.
Penemuan Penemu
Pisau lipat Pengelana
Film kodakrom Pemusik
Pena ballpoin Pemahat
Telefon otomatis Pengurus pemakaman
Meteran parkir Jurnalis
Ban pneumatik Dokter hewan
Rekaman berdurasi lama Mekanik televisi
Mengklaifikasi desain berdasarkan produk akhirnya kelihatan seperti memaksakan gerobak pada kudanya, karena solusi merupakan sesuatu yang dibentuk selama proses desain dan belum ada sebelumnya. Alasan nyata untuk mengklaisifikasi desain dengan cara seperti ini sedikit sekali berkenaan dengan proses desain yang berbeda, tetapi yang lebih penting karena ia memahami bahan dan permintaan yang berbeda. Sialnya pengkhususan seperti ini dapat dengan mudah menjadi kekangan bagi desainer, karena mengarahkan proses-proses mentalnya ke tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Kisah instruktif sang ilmuwan, .ekanik, seniman, dan menara gereja sangatlah bersesuaian dengan masalah ini. Ketiganya berdiri diluar gereja, bertengkar mengenai tinggi menara.
Ketika seorang penjaga toko lewat, ia mengusulkan untuk membuat kompetisi. Ia sangat bangga dengan stok barometer-barometer baru yang ia simpan di tokonya dan supaya dapat mengiklankannya ia menawarkan hadiah bagi orang yang dapat menentukan secara akurat tinggi menara gereja tersebut dengan menggunakan salah satu barometernya. Sang ilmuwan mengukur dengan hati-hati tekanan barometer di kaki menara dan juga puncaknya, dan dari perbedaannya dia menghitungtinggi menara tersebut. Sang mekanik melecehkan teknik si ilmuwan, lalu memanjat hingga ke puncak menara, menjatuhkan barometer dan menghitung waktu jatuhnya. Tetapi lalu sang seniman yang mengejutkan semua orang karena ia paling akurat. Ia hanya masuk ke dalam gereja dan memberikan barometer tersebut pada petugas gereja sebagai hadiah supaya ia diiznkan untuk meneliti gambar orisinal (cetak biru) gereja itu!
Kebanyakan masalah desain sama-sama terbuka bagi perlakuan bermacam-macam seperti itu, tetapi seorang klien jarang mempunyai pandangan ke depan seperti penjaga toko. Mari kita menelaah secara singkat situasi macam itu. Bayangkan bahwa sebuah perusahaan kereta api selama bertahun-tahun telah menawarkan fasilitas katering hanya di kereta tertentu dan sekarang perusahaan itu menemukan bahwa bisnis semacam itu merugi. Apa yang harus dilakukan? Agen periklanan mungkin menyarankan bahwa mereka harus merancang citraan yang sama sekali baru dengan cara mengemas ulang makanan dan mengiklankannya secara berbeda. Desainer industri mungkin akan mengatakan bahwa masalah sebenarnya adalah pada desain gerbong makan.
Mungkin jika penumpang dapat memperoleh dan mengkonsumsi makanan di setiap gerbong, mereka akan membeli lebih banyak ketimbang jika mereka harus berjalan ke gerbong makan. Konsultan riset operasi mungkin akan memperhatikan apakah gerbong makan berada di kereta yang tepat; dan seterusnya. Sangatlah mungkin bahwa tidak seorangpun dari ahli-ahli itu yang benar. Mungkin makanannya tidak mengugah selera dan mungkin terlalu mahal? Sebenarnya, mungkin semua ahli mempunyai sesuatu yang berguna untuk merancang sebuah jalan keluar. Bahayanya adlah setiap ahli mungkin terkondisikan oleh teknologi desainnya sendiri. Situasi desain bermacam-macam bukan hanya karena masalah-masalah yang tidak sama, melainkan juga karena desainer sering kali mengadopsi pendekatan yang bebeda.
Sebelum kita dapat menciptakan kemajuan nyata dalam mengembangkan proses desain, kita harus kembali ke pengamatan pertama kita, bahwa desain adalah sejenis binatang yang bervariasi. Cukup mudah untuk melihat bahwa seorang mekanik dan perancang busana terlibat dalam bentuk desain yang agak berbeda. Pertanyaannya adalah: Seberapa jauh berbeda proses merekan dan kenapa? Secara tradisional kita cenderung menggunakan produk akhir desain untuk membedakan desainer yang satu dengan yang lain. Jadi seorang klien bisa pergi ke desainer yang satu untuk membangun jembatan, dan ke desainer yang lain untuk membangun gedung, dan ke satunya lagi untuk membuat sebuah kursi, dan seterusnya, tetapi apakah ini memang perlu? Clegg (1969) menunjukkan bagaimana elemen inventiv desain secara esensial terlepas dari pengalaman ahli di lapangan. Daftar penemuan dan penemu penting berikut akan menunjukkan dengan baik argumen Clegg.
Penemuan Penemu
Pisau lipat Pengelana
Film kodakrom Pemusik
Pena ballpoin Pemahat
Telefon otomatis Pengurus pemakaman
Meteran parkir Jurnalis
Ban pneumatik Dokter hewan
Rekaman berdurasi lama Mekanik televisi
Mengklaifikasi desain berdasarkan produk akhirnya kelihatan seperti memaksakan gerobak pada kudanya, karena solusi merupakan sesuatu yang dibentuk selama proses desain dan belum ada sebelumnya. Alasan nyata untuk mengklaisifikasi desain dengan cara seperti ini sedikit sekali berkenaan dengan proses desain yang berbeda, tetapi yang lebih penting karena ia memahami bahan dan permintaan yang berbeda. Sialnya pengkhususan seperti ini dapat dengan mudah menjadi kekangan bagi desainer, karena mengarahkan proses-proses mentalnya ke tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Kisah instruktif sang ilmuwan, .ekanik, seniman, dan menara gereja sangatlah bersesuaian dengan masalah ini. Ketiganya berdiri diluar gereja, bertengkar mengenai tinggi menara.
Ketika seorang penjaga toko lewat, ia mengusulkan untuk membuat kompetisi. Ia sangat bangga dengan stok barometer-barometer baru yang ia simpan di tokonya dan supaya dapat mengiklankannya ia menawarkan hadiah bagi orang yang dapat menentukan secara akurat tinggi menara gereja tersebut dengan menggunakan salah satu barometernya. Sang ilmuwan mengukur dengan hati-hati tekanan barometer di kaki menara dan juga puncaknya, dan dari perbedaannya dia menghitungtinggi menara tersebut. Sang mekanik melecehkan teknik si ilmuwan, lalu memanjat hingga ke puncak menara, menjatuhkan barometer dan menghitung waktu jatuhnya. Tetapi lalu sang seniman yang mengejutkan semua orang karena ia paling akurat. Ia hanya masuk ke dalam gereja dan memberikan barometer tersebut pada petugas gereja sebagai hadiah supaya ia diiznkan untuk meneliti gambar orisinal (cetak biru) gereja itu!
Kebanyakan masalah desain sama-sama terbuka bagi perlakuan bermacam-macam seperti itu, tetapi seorang klien jarang mempunyai pandangan ke depan seperti penjaga toko. Mari kita menelaah secara singkat situasi macam itu. Bayangkan bahwa sebuah perusahaan kereta api selama bertahun-tahun telah menawarkan fasilitas katering hanya di kereta tertentu dan sekarang perusahaan itu menemukan bahwa bisnis semacam itu merugi. Apa yang harus dilakukan? Agen periklanan mungkin menyarankan bahwa mereka harus merancang citraan yang sama sekali baru dengan cara mengemas ulang makanan dan mengiklankannya secara berbeda. Desainer industri mungkin akan mengatakan bahwa masalah sebenarnya adalah pada desain gerbong makan.
Mungkin jika penumpang dapat memperoleh dan mengkonsumsi makanan di setiap gerbong, mereka akan membeli lebih banyak ketimbang jika mereka harus berjalan ke gerbong makan. Konsultan riset operasi mungkin akan memperhatikan apakah gerbong makan berada di kereta yang tepat; dan seterusnya. Sangatlah mungkin bahwa tidak seorangpun dari ahli-ahli itu yang benar. Mungkin makanannya tidak mengugah selera dan mungkin terlalu mahal? Sebenarnya, mungkin semua ahli mempunyai sesuatu yang berguna untuk merancang sebuah jalan keluar. Bahayanya adlah setiap ahli mungkin terkondisikan oleh teknologi desainnya sendiri. Situasi desain bermacam-macam bukan hanya karena masalah-masalah yang tidak sama, melainkan juga karena desainer sering kali mengadopsi pendekatan yang bebeda.
0 komentar:
Posting Komentar